You need to enable javaScript to run this app.

Kurikulum Merdeka dan Implementasinya Pada Jenjang SD/MI

Kurikulum Merdeka dan Implementasinya Pada Jenjang SD/MI

Belajar adalah proses seseorang untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang berbagai informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Sekolah Dasar (SD) memiliki tanggung jawab untuk memberikan pembelajaran terbaik sehingga peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih kompleks dibandingkan sebelumnya (Fadhli, 2022).

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai seorang pendidik dan pembelajar yang menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik, guru harus memahami pedoman atau aturan pendidikan. Pendidikan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan negara (Angga et al., 2022). Kurikulum adalah bagian penting dari proses pendidikan, dan pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa adanya kurikulum yang berfungsi sebagai garis besar dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (Indarta et al., 2022).

Pada abad ke-21, seorang guru melalui Kurikulum Merdeka diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna, memiliki keterampilan mengajar yang mampu menyeimbangkan dengan kondisi saat ini, dan melakukan inovasi dalam pembelajaran. Pendidikan di abad ke-21 berbeda dengan pendidikan di abad sebelumnya, yang bersifat konvensional, tradisional, dan klasik. Pembelajaran abad ke-21 melalui Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik (Alimuddin, 2023).

Prinsip-prinsip pembelajaran abad-21 melalui Kurikulum Merdeka pada jenjang SD/MI menurut Kemendikbud pada tahun 2016, yaitu

  • Peserta didik dapat mencari tahu sendiri informasi atau pengetahuan
  • Sumber belajar beraneka ragam, guru bukan satu-satunya sumber belajar yang digunakan
  • Menggunakan pendekatan ilmiah
  • Pembelajaran berbasis kompetensi
  • Pembelajaran terpadu
  • Pembelajaran yang menitikberatkan pada jawaban yang divergen dan kebenarannya multidimensi Pembelajaran menggunakan
  • keterampilan aplikatif
  • Menyeimbangkan hardskill dan sofskill
  • Pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat
  • Membentuk karakter peserta didik dengan nilai-nilai keteladanan, kemauan dan kreativitas
  • Pembelajaran dimana saja dan kapan saja dan kepada siapa saja
  • Pembelajaran yang efektif dan efesien dengan meanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi
  • Mengakui perbedaan latar belakang, karakter inidividu peserta didik

Pada pembelajaran abad-21 terdapat keterampilan belajar dan inovasi di jenjang SD/MI diantaranya pemikiran kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas atau biasa disingkat dengan keterampilan 4C (critical thinking, communication, collaboration and creativity).

 

source : https://guruinovatif.id

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

NUR HIDAYATI, S.Pd.

- Kepala Sekolah -

Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat ,karunia dan ijin-Nya  akhirnya SD Negeri...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Menurutmu, apakah lingkungan belajar di SD Negeri Gamol menyenangkan?

Hasil
Banner