Semangat Belajar di Tengah ASPD: Kelas 6 SD Negeri Gamol Mengikuti Asesmen dengan Antusias

Suasana khidmat namun penuh semangat tampak di SD Negeri Gamol beberapa hari terakhir. Para siswa dan siswi kelas 6 tengah mengikuti Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) yang diselenggarakan oleh Kabupaten Sleman. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam potret kualitas pendidikan di tingkat daerah, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang saat ini tengah berjalan.

Mengapa ASPD di Era Kurikulum Merdeka?

Mungkin timbul pertanyaan, mengapa ASPD masih perlu diadakan di tengah semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran yang mendalam dan holistik? Jawabannya terletak pada fungsi asesmen itu sendiri. ASPD hadir bukan sebagai pengganti evaluasi formatif dan sumatif yang dilakukan guru di kelas, melainkan sebagai suplemen yang memberikan gambaran komprehensif mengenai capaian pembelajaran siswa pada tingkat daerah.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, ASPD memiliki beberapa tujuan krusial:

• Pemetaan Mutu Pendidikan Daerah: ASPD membantu Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman dalam memetakan mutu pendidikan secara keseluruhan. Data yang terkumpul menjadi dasar pengambilan kebijakan dan intervensi yang tepat sasaran untuk peningkatan kualitas pendidikan di berbagai sekolah.
• Referensi Tambahan bagi Sekolah: Hasil ASPD dapat menjadi salah satu referensi bagi sekolah dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Meskipun fokus utama tetap pada asesmen yang dilakukan guru, ASPD memberikan perspektif eksternal yang bisa memperkaya analisis.
• Informasi bagi Orang Tua: ASPD memberikan informasi kepada orang tua mengenai posisi capaian belajar putra-putri mereka dibandingkan dengan standar daerah. Hal ini dapat menjadi bahan diskusi yang konstruktif antara orang tua dan guru dalam mendukung perkembangan siswa.

Tujuan dan Alasan Pelaksanaan ASPD

Secara lebih spesifik, tujuan diadakannya ASPD adalah untuk:

• Mengukur ketercapaian kompetensi siswa pada mata pelajaran tertentu yang dianggap esensial di tingkat pendidikan dasar.
• Memberikan umpan balik kepada sekolah dan pemerintah daerah mengenai kekuatan dan kelemahan sistem pendidikan.
• Mendorong peningkatan kualitas pembelajaran melalui data hasil asesmen yang dianalisis dan ditindaklanjuti.

Alasan utama pelaksanaan ASPD adalah untuk memiliki data yang terstandarisasi sebagai dasar evaluasi dan pengambilan keputusan di tingkat daerah. Data ini melengkapi informasi yang diperoleh dari asesmen di tingkat sekolah dan kelas.

Apakah ASPD Bertentangan dengan Kurikulum Merdeka?

Penting untuk dipahami bahwa ASPD tidak bertentangan dengan semangat Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka justru menekankan pentingnya asesmen yang beragam, termasuk asesmen formatif, sumatif, dan juga asesmen eksternal seperti ASPD. Kuncinya terletak pada bagaimana hasil ASPD dimanfaatkan.

Jika hasil ASPD hanya digunakan sebagai alat untuk melabeli sekolah atau siswa, maka hal ini tentu tidak sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang inklusif dan berpusat pada perkembangan individu. Namun, jika hasil ASPD dianalisis secara bijak untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan, memberikan dukungan yang tepat kepada sekolah dan guru, serta menjadi salah satu bahan refleksi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, maka ASPD justru dapat menjadi instrumen yang berharga dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Semangat dan antusiasme siswa kelas 6 SD Negeri Gamol dalam mengikuti ASPD patut diapresiasi. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman, selaras dengan visi dan misi Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan pendidikan yang memerdekakan dan berkualitas bagi seluruh peserta didik.